SISTEM INFORMASI PENINGGALAN SEJARAH PULAU PENYENGAT DI KEPULAUAN RIAU

Wibowo, Santo Panca - 99134 (2003) SISTEM INFORMASI PENINGGALAN SEJARAH PULAU PENYENGAT DI KEPULAUAN RIAU. Diploma thesis, STMIK AKAKOM Yogyakarta.

[img] Text
Cover Ta.doc - Published Version

Download (29kB)
[img] Text
Hal.pengesahan,pengantar.doc - Published Version

Download (54kB)
[img] Text
abstraksi.doc - Published Version

Download (24kB)
[img] Text
CORLIS.doc - Published Version

Download (24kB)
[img] Text
Bab1-5.doc - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Listing Program.doc - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (202kB)

Abstract

Pulau kecil yang mempunyai luas 240 HA, dan panjang 2 (dua) kilometer serta lebar kurang dari 1 kilometer, merupakan salah satu pulau yang termasuk bagian dari Kota Administratif (Kotif) Tanjungpinang, dengan status Desa, dan termasuk Kecamatan Tanjungpinang Barat. Terletak dibagian Barat Pulau Bintan, pada 0056 Lintang Utara dan 104029 Bujur Timur, dipisahkan oleh sebuah selat yang dapat dihubungkan dengan perahu-perahu kecil, sekitar 10-15 menit. Tahun1998, penduduknya berjumlah 12071 jiwa atau sekitar 450 KK, dengan kepadatan rata-rata 518,5 jiwa per kilometer persegi. Belum terdapat catatan-catatan tertulis tentang asal mula nama pulau tersebut. Namun, ada cerita rakyat setempat yang menyatakan nama itu berasal dari nama sebangsa hewan serangga yang mempunyai sengat (sejenis alat yang tajam lagi berbisa yang terdapat pada beberapa jenis serangga dan binatang-binatang lain). Diceritakan, bahwa pada zaman dahulu pulau ini merupakan salah satu pulau yang bersih. Pada saat mengambil air itulah, mereka diserang oleh ratusan serangga berbisa, sehingga para pelaut itu menjadi bengkak-bengkak badannya. Binatang itu mempunyai “sengat” itu kemudian mereka sebut penyenget dan pulau itu mereka namakan Pulau Penyengat. Kemudian nama itu sering dirangkai dengan nama Indera Sakti. Nama ini dikatakan muncul setelah pulau itu menjadi pusat pemerintah Yang Dipertuan Muda Kerajaan Riau, di awal abad 19 dan kekal sampai sekarang. Dari berbagai catatan kesejarahan yang ada. Penyengat memang pulau yang bersejarah, dan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kancah jatuh bangunnya Imperium Melayu di bagian Selatan Semenanjung Tanah Melayu atau Semenanjung Malaysia sekarang. Setidaknya, peran penting itu berhasil dikekalkan selama lebih dari 120 tahun. Dimulai dari berdirinya kerajaan Riau ditahun 1722, sampai akhirnya kerajaan itu tenggelam dalam cengkeraman penjajahan Belanda tahun 1911. Pada tahun 1803 M oleh Sultan Mahmud yang memerintah kerajaan Riau Liangga, Honor dan Pahang tahun 1761 – 1812. Pulau Penyengat telah dibina dari sebuah pusat pertahanan belaka, menjadi negeri dengan segala fasilitas yang memadai sebagai mahar atau maskawin pernikahan baginda dengan Raja Hamidah atau Engku Puteri, anak seorang Yang Dipertuan Muda Riau yang terkemuka, yaitu Raja Haji Fisabilillah atau Marhum Telik Ketapang. Selanjutnya Pulau Penyengat menjadi tempat kediaman resmi para Yang Dipertuan Muda Kerajaan Riau-Lingga, sementara Sultan (Yang Dipertuan Besar) berkedudukan di Daik-Lingga. Baru kemudian pada tahun 1900 Sultan Riau-Lingga terakhir, Abdul Rahman Muazam Shah, memindahkan tempat kedudukannya dari Daik ke Penyengat sebagai pusat pemerintahan Kesultanan. Sejak itu lengkaplah peranan Pulau Penyengat sebagai pusat pemerintahan, adapt-iastiadat, agama Islam dan kebudayaan Melayu. Peranan Pulau Penyengat yang menonjol itu berakhir Sultan Riau-Lingga terakhir, Abdul Rahman Muazam Shah, meninggalkan pulau itu mengungsi ke Singapura karena tidak tersedia menandatangani kontrak yang menghilangkan hak dan kekuasaan raja dan pembesar-pembesar tradisional Riau. Seperti yang diuraikan diatas, maka untuk lebih mengenal kebudayaan peninggalan bersejarah milik bangsa, khususnya dalam hal pengembangan kebudayaan dan peninggalan bersejarah yang terdapat pada pulau Penyengat yang terletak di Kepulauan Riau di butuhkan sistem informasi yang dapat menyajikan keterangan-keterangan tentang bangunan yang ada dipulau Penyengat yang di harapkan dapat membantu pengembangan dan pengenalan terhadap masyarakat luar tentang pulau Penyengat. Untuk mengatasi masalah pengembangan tersebut maka kemungkinan penggunaan komputer atau komputerisasi dapat menyajikan sistem informasi secara sistematis dan menyeluruh dari pengembangan di pulau Penyengat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: Pembimbing : Ir. Totok Suprawoto, M. M Call Number : 399 Wib s
Subjects: A Karya Umum (General) > Ilmu Komputer (Computer Science) > Sistem Informasi
Divisions: Jenjang Diploma Tiga > Manajemen Informatika (Informatics Management)
Depositing User: Mr. Andi Setyanto
Date Deposited: 20 Mar 2018 07:33
Last Modified: 20 Mar 2018 07:33
URI: http://eprints.akakom.ac.id/id/eprint/7547

Actions (login required)

View Item View Item